Aku yang tak lagi rupawan
Dalam lukisan tak berwarna dan kusam
Terlupa, terabaikan
Dan terkucilkan
Wajahku dulu tak seburuk ini
Mencintaiku dari dalam dan luar
Kuberikan keindahan alam terbuka
Kuberikan mata dunia untukmu melihat lepas
Fajar senja akan indah dari sini
Jingga keduanya menjelma senyum
Melontar sapa dan tegur
Pada nyanyian pagi
Pada kidung malam
Aku yang tak lagi dicinta dari dalam
Hanya terkapar
Dilirik tak lagi dijamah
Dibidik hanya untuk dicinta kehancurannya
Aku hanyalah Jendela
Menua dan menangis..
(tak lagi bertuan)
*****
#picture: Jendela Tua by muhrez
Iklan
neng, bentar lg terbit nih antologi puisi by Nia Kurniasih 😉
#wew jauh lah gni,,, hohohoho,, itu mah capruk puisinya juga.. Tp bolehlah di aminin.. ☺
bagus cuyyy…akhirny bakat lu tsalurkan..
Achieeeeddd… Pelukkkk, akhirnya mampir juga lu kemari,, sering2 ya kesini seblum gue jadi penulis beneran yg sibuk… Ahahhaah