Hanya sebatang Lilin saat harus bicara dengan untai kata, menjelma kalimat, hingga prosa.. Lalu menghujam nalar..
Ini mereka dengan aku didalamnya.. Ya aku hanya Lilin yang tak cukup terang, meredup kemudian mati dengan jejak di lantai…
Temukan aku, berdecaklah dengan kekagumanmu..
*****
Ubun Buana
-
Hmm,secangkir kopi dan segenggam rindu ini, seiring sejalan menawari jalan setapak yang anggun dalam melodi tariannya
Terkadang,beberapa kilasan asa yang pernah ada ikut merecoki ketetapan hati yang kubangun dengan tidak mudahnya
Yah,biarkan saja isi kepala muntah di atas lidah yang kelu yang kemudian kau telan,suka atau tidak
Ini dunia terakhir yang mungkin kau nikmati dengan rasa sakit yang nyata,dunia terakhir bagi harapan yang memompa imajinasi detak-kultumisasi
Gila,indahnya cahaya kecil ini ada disaat yang lain tiada
Pasrah, kita mengabaikannya dan terantuk kepada siapapun yang terpeluk
Hmm,merdekalah dia membakar dirinya sendiri,berkorban untuk kita yang tak bisa lepas dari cahaya
Kita yang sehebat apapun,tenggelam dalam rona merah-kuning api lilin yang tak pernah menggerutu memberi terang
Hei penggerutu,sepertinya kau tak sadar, kau baru saja kalah!
Kalah dari kemerdekaan yang yang membebaskan!
*****
Agni Gigi
-
Lusinan tea candle warna warni, dibawa teman dari bali.
Lavender, greentea, lemon, cherry, vanilla, dan blueberry.
Bentuknya indah, seperti kelopak bunga teratai.
Ratusan lilin warna warni, aku beli dari ace hardware.
Puluhan lilin aroma lavender warna ungu,
dua lusin aroma apel,
seratus buah tea candle citrus,
enam puluh buah tea candle lemon,
satu lusin tea candle wild cherry,
dan satu lusin tea candle blueberry.
Semuanya aku siapkan demi malam ini.
Lilin warna-warni, dijadikan satu dalam satu kotak karton bermotif pelangi.
Sampan kecil berwarna merah telah siap di tepi dermaga, menanti ratusan lilin warna warni yang aku bawa.
Malam ini lah saatnya.
Tepat pukul 12 malam. Dermaga Longikis mendadak berpendar cahaya temaram.
Ratusan lilin warna warni telah kunyalakan. Lilin pertama yang kunyalakan mungkin telah habis duluan hingga lilin terakhir berhasil kunyalakan.
Β
Jumlahnya 365 buah lilin. Warna warni. Siap dilepas pergi ke tengah laut.
Aku pun siap. Melepas kamu sepenuhnya setelah 365 hari berlalu.
Baik-baik disana. Diatas pasti jauh lebih terang dari terangnya 365 lilin yang kukirimkan malam ini.
*****
Aku Niya
#Lilin-1
-
Aku terkejut
Saat kau hanya memberiku mahar sebatang lilin yang sama sekali tak berwarna
Aku terkejut
Bahkan kau tidak memberiku korek untukku pakai membuat lilin itu terang
Aku terkejut
Saat kau pergi memunggungiku
Saat kau hanya mengharap madu yang kupunya
Saat air mataku tak juga menetes kau siram mataku dengan air cuka
Ya.. dan aku masih terkejut
Lilin yang kau beri kau curi lagi dari brankas milikku
Hanya kau sisakan sumbunya dengan secarik kertas..
“Kita selesaikan di KUA”
#Lilin-2
-
Kau mengejutkanku
Datang tiba-tiba kekehidupanku
Menghujam jantungku hingga ke dalam
Kau mengejutkanku
Saat kau mengiyakan pinanganku
Aku hanya tak yakin iya mu
Ku maharkan kau dengan cinta yang kupunya
Kau mengejutkanku
Ketika kau memvonis kemandulanku
Dan kau mengiyakan dirimu untuk ku madu
Ya, aku hanya Lilin bagimu
Dan kau tidak pernah
Membakar aku sungguh
Untuk menerangimu
Maka ku minta kembali
Hingga kau ingin aku menalakmu
“Aku Menangis dalam Istikharahku”
#Lilin-3
-
Palu pun diketuk
Aku memeluk
Aku mendekap
Dan aku terkejut
Lilin Kita Tak Pernah Terang…
#Lilin-4
-
Talak pun lantang kuucap
Dalam getar bibirku
Dalam tahan tangis suaraku
Dan Kau mengejutkanku
Lilin Kita Tak Pernah Kau beri Sumbu…
*****
Aku hanya Lilin dengan berjuta untai makna
Artikan aku dengan bahasa kalian…
Nikmati aku..
Note: ditulis bersama oleh Aku (niya), Buana Alamsyah dan Agni NoOrgiani π
tulisan elo yah… mngejutkan banget siihh! :p
Hahahha.. Jebakan batman yah :p
wah si aku ketinggalan kereta..
baiklah, menunggu keberangkatan selanjutnya saja.. π
good job!! π
Iya lama sih, kasian tulisan yg lain menunggu.. :p
Next tema yaw
Kutulis di mari saja laah.. Karena ketinggalan kereta yang buru-buru tak mau ngaret.. Sangat tidak Indonesia sekali..
Lilin itu murkaku.. Karena PLN yang kuanggap semena-mena memutus aliran listrik disini.. Tak pernah terbayang kami akan menggantungkan hidup pada batangan rapuh yang nampak tidak terlalu istimewa itu..
Sekian,
Saya mau kembali mengamuk..
Fuck u as always bodoh… Kangen sekali gue sama si kupu-kupu gila.. π¦
Cerita tentang lilinnya bagus semua mbak π Menginspirasi
Ditulis bersama π
Terimakasih sudah berkunjung
berkunjung, membaca dan… terbayang-bayang.
kenapa sih kalo kesini pasti Gw agak ngelamun? hihi..
para penulisnya memang puitis2 buat ginian yah.?
matakita juga keren… sampe ga berani naruh komen. hihihii..
*Appaluse* : )
IyA besok-besok ikutan lah menulis #randomthoughtproject ini yaw kawan baru π
Terimakasih sudah rajin berkunjung..
makasih2, : )
tulisan lo ya ni?hmmm…nulis weh jeung nulis, ceunah mau jadi perenang, tapi kok nulis
Ahahhaha,, lu mengunjungi gue dan meninggalkan kotoran disini.. Sok adu renang ama gue balapan lah.. Klo lu menang boleh caci gue sepuasnya hati lu π
Keren kan tulisan gue walaupun gue ingin jadi perenang :p